Saturday, October 27, 2018

JANGAN ABAIKAN SAKRAMEN REKONSILIASI


(1464) Hari ini, aku merasa jauh lebih sehat. Aku bersukacita bahwa aku akan dapat bermeditasi lebih khusyuk selama Jam Kudus. Kemudian, aku mendengar suara, “Kesehatanmu tidak akan sungguh-sungguh pulih. Jangan mengabaikan Sakramen Rekonsiliasi sebab hal ini tidak menyenangkan hati-Ku. Jangan terlalu memperhatikan gerutu orang-orang di sekelilingmu.” Suara ini mengherankan aku karena hari ini aku merasa lebih sehat, tetapi aku tidak begitu memperhatikannya. Ketika suster mematikan lampu, aku mulai melaksanakan Jam Kudus. Tetapi, sesaat kemudian, terasa olehku bahwa ada yang tidak beres dengan jantungku. Dalam keheningan, aku menderita sampai pukul sebelas. Kemudian, aku merasakan kesehatanku menjadi begitu buruk sehingga aku membangunkan Suster N, yang tinggal sekamar denganku. Ia memberi aku beberapa tetes untuk diminum, yang membuatku sedikit lega sehingga aku dapat berbaring. Kini aku memahami peringatan Tuhan. Aku memutuskan untuk memanggil imam siapa pun, pada hari berikutnya, dan untuk membeberkan rahasia-rahasia jiwaku kepadanya. Tetapi, tidak semua kubeberkan sebab sementara aku berdoa bagi orang-orang berdosa dan mempersembahkan semua penderitaanku bagi mereka, aku mengalami serangan dari pihak setan.



I feel much better today. I was glad I would be able to meditate more during the Holy Hour. Then I heard a voice: You will not be in good health. Do not put off the Sacrament of Penance, because this displeases Me. Pay little attention to the murmurs of those around you. This surprised me, because I am feeling better today, but I gave it no more thought. When the sister switched off the light, I began the Holy Hour. But after a while something went wrong with my heart. I suffered in silence until eleven o’clock, but then I began to feel so bad that I woke up Sister N. [probably Sister Fabiola], who is my roommate, and she gave me some drops, which brought me a little relief so that I could lie down. I now understand the Lord’s warning. I decided to call any priest at all, the next day, and to open the secrets of my soul to him (Diary, 1464).
 

No comments:

Post a Comment