Monday, April 6, 2020

Persiapan Paskah


Kamis Putih, 13 Nisan (29 Maret)

Kemarin sore merupakan perjamuan besar terakhir Tuhan kita dan para murid-Nya di depan publik; perjamuan berlangsung di rumah Simon si Kusta, di Betania; Maria Magdalena untuk terakhir kalinya mengurapi kaki Yesus dengan minyak berharga. Yudas sangat mendongkol karena peristiwa ini dan segera bergegas menuju Yerusalem lagi untuk bersekongkol dengan para imam besar untuk menyerahkan Yesus ke dalam tangan mereka. Setelah perjamuan, Yesus kembali ke rumah Lazarus, sementara sebagian dari para Rasul pergi ke penginapan yang terletak di luar Betania. Malam itu, Nikodemus datang lagi ke rumah Lazarus dan berbincang-bincang lama dengan Tuhan kita; sebelum matahari menyingsing ia kembali ke Yerusalem dengan disertai Lazarus sepanjang separuh perjalanan.

Para murid telah bertanya kepada Yesus di manakah Ia hendak merayakan Paskah. Hari ini, sebelum fajar, Tuhan kita memanggil Petrus, Yakobus dan Yohanes dan berbicara beberapa waktu lamanya dengan mereka mengenai segala sesuatu yang harus mereka persiapkan dan pesan di Yerusalem. Yesus mengatakan bahwa saat mereka mendaki Bukit Sion, mereka akan menjumpai seorang laki-laki yang membawa sebuah tempayan air. Mereka kenal baik dengan orang ini, sebab pada perjamuan Paskah terakhir di Betania, dialah yang mempersiapkan perjamuan bagi Yesus, itulah sebabnya mengapa St Matius menyebutnya: si Anu. Hendaknya mereka mengikuti dia ke rumah dan mengatakan kepadanya: “Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku” (Mat 26:18). Maka, kepada mereka akan ditunjukkan ruang perjamuan, dan mereka harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

Aku melihat Petrus dan Yohanes naik ke Yerusalem, menyusuri ngarai sempit yang curam, menuju selatan Bait Allah, ke arah sisi utara Sion. Di sisi selatan bukit di mana Bait Allah berdiri, terdapat beberapa deretan rumah; mereka berjalan di seberang rumah-rumah ini, mengikuti aliran air yang deras yang melintas di antara deretan rumah dan tempat mereka berada. Sesampai di puncak Bukit Sion, yang lebih tinggi dari bukit Bait Suci, mereka mengarahkan langkah kaki menuju selatan, dan, tepat pada permulaan suatu tanjakan kecil, bertemu dengan orang yang dimaksud oleh Guru mereka; mereka mengikutinya dan mengatakan kepadanya seperti yang diperintahkan Yesus. Laki-laki ini sungguh bergirang hati mendengar perkataan mereka, dan menjawab bahwa suatu perjamuan telah diminta agar dipersiapkan di rumahnya (mungkin oleh Nikodemus), tetapi ia tidak tahu untuk siapa, karenanya ia senang mengetahui bahwa perjamuan tersebut diperuntukkan bagi Yesus. Nama orang ini adalah Heli; ia adalah saudara ipar Zakharia dari Hebron, di rumahnyalah Yesus pada tahun sebelumnya memaklumkan wafat St Yohanes Pembaptis. Heli hanya mempunyai seorang putera, yang adalah seorang Lewi dan sahabat St Lukas sebelum St Lukas dipanggil Tuhan kita; di samping itu ia mempunyai lima orang puteri yang semuanya belum menikah. Bersama para pembantunya, setiap tahun Heli pergi untuk merayakan Paskah; ia menyewa sebuah ruangan dan mempersiapkan Paskah bagi orang-orang yang tidak mempunyai teman tempat menumpang di kota. Tahun ini, ia menyewa sebuah ruang perjamuan milik Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea. Ia menunjukkan kepada kedua rasul itu tempat dan tata ruang perjamuan.

sumber : “The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ from the Meditations of Anne Catherine Emmerich”


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

No comments:

Post a Comment