Tuesday, February 9, 2016

JAM KERAHIMAN ILAHI

Pada bulan Oktober 1937, di Krakow, dalam suasana yang tidak dilukiskan dengan jelas oleh Sr.Faustina, Tuhan Yesus meminta agar ia menghormati jam kematian-Nya, “... setiap kali engkau mendengar bunyi jam yang menunjukkan pukul tiga petang, benamkanlah dirimu sepenuhnya dalam kerahiman-Ku sambil menyembah dan memuliakannya; mohonlah bantuannya yang mahakuasa bagi seluruh dunia, khususnya bagi orang-orang berdosa yang malang, sebab pada saat ini, kerahiman-Ku terbuka lebar bagi setiap jiwa” (BH, 1572).
            Tuhan Yesus juga menentukan doa-doa yang cocok untuk bentuk Devosi Kerahiman Ilahi, “... berusahalah sebaik-baiknya untuk melaksanakan Jalan Salib pada jam ini, asal saja tidak terhalang oleh tugas-tugasmu; kalau tidak mungkin melaksanakan Jalan Salib, sekurang-kurangnya masuklah ke kapel barang sejenak dan sembahlah Hati-Ku yang penuh kerahiman dalam Sakramen Mahakudus; dan kalau untuk masuk ke kapel pun tidak mungkin, di mana pun kebetulan engkau berada, benamkanlah dirimu dalam doa, biarpun hanya sebentar” (BH, 1572).
            Pastor Rozycki merinci tiga syarat agar doa-doa yang dilambungkan pada jam ini dapat dikabulkan:
1. Doa-doa itu harus ditujukan kepada Yesus.
2. Doa-doa itu harus diucapkan pada pukul tiga petang.
3. Doa-doa itu harus didasarkan pada nilai dan pahala sengsara Kristus.

            Tuhan Yesus berjanji, “Pada jam ini, engkau dapat memperoleh segala sesuatu bagi dirimu sendiri dan bagi orang-orang lain yang engkau doakan; inilah saat rahmat bagi seluruh dunia - saat kerahiman yang mengalahkan keadilan” (BH, 1572).

No comments:

Post a Comment