Dalam
membahas unsur-unsur hakiki devosi Kerahiman Ilahi, Pastor Rozycki juga
menyebut penyebarluasan devosi kepada Kerahiman Ilahi sebagai salah satu unsur
karena sejumlah janji Kristus dikaitkan juga dengan unsur ini, “Jiwa-jiwa
yang menyebarkan devosi kepada Kerahiman Ilahi akan Ku-lindungi seumur hidupnya
seperti seorang ibu yang penuh kasih sayang melindungi bayinya; dan pada saat
kematiannya, Aku tidak akan tampil sebagai Hakim bagi mereka, tetapi sebagai
Juru Selamat yang maharahim” (BH, 1075).
Hakikat Devosi kepada Kerahiman
Ilahi ditemukan dalam sikap pengharapan kepada Allah dan dalam sikap belas
kasih nyata terhadap sesama. Tuhan Yesus berkata, “Aku menginginkan kepercayaan
dari segala ciptaan-Ku” (BH, 1059), dan Ia mengharapkan mereka
mengamalkan belas kasihan lewat perbuatan, perkataan, dan doa-doa. Dan lebih
lanjut Ia berkata, “Kapan saja dan di mana saja, engkau harus mengamalkan belas kasihan kepada
sesama. Engkau tidak boleh menghindarinya atau berusaha mencari-cari dalih
untuk membebaskan diri darinya” (BH, 742). Kristus menghendaki agar
semua orang yang berbakti kepada-Nya setiap hari melaksanakan
sekurang-kurangnya satu tindakan belas kasih kepada sesama.
Penyebarluasan Devosi kepada
Kerahiman Ilahi tidak menuntut banyak kata-kata, tetapi selalu menuntut sikap
kristiani, yakni mengandalkan Allah, serta terus menerus menjadi semakin
berbelas kasih. Dalam masa hidupnya, Sr.Faustina memberikan teladan karya
kerasulan seperti itu.
No comments:
Post a Comment