Tuesday, February 9, 2016

MISI SANTA FAUSTINA

Suster Faustina dipilih oleh Tuhan Yesus sebagai juru tulis dan rasul kerahiman-Nya; melalui dia, Tuhan menyampaikan amanat-Nya yang agung kepada seluruh dunia. “Dalam Perjanjian Lama, Aku mengutus para nabi yang membawa ancaman-ancaman kepada umat-Ku. Sekarang, Aku mengutus engkau membawa kerahiman-Ku kepada umat manusia di seluruh dunia. Aku tidak ingin menghukum umat manusia yang sedang sakit. Sebaliknya, Aku ingin menyembuhkan mereka, sambil mendekapkan mereka ke Hati-Ku yang maharahim” (BH, 1588).
            Misi Sr. Faustina mencakup tiga tugas:
1. Mendekatkan dan memberitakan kepada dunia kebenaran yang sudah diwahyukan dalam Kitab Suci tentang kasih maharahim Allah kepada setiap manusia;
2. Memohon kerahiman ilahi bagi seluruh dunia, antara lain melalui praktik-praktik yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam bentuk-bentuk baru devosi kepada Kerahiman Ilahi, yaitu melalui gambar Kerahiman Ilahi dengan tulisan, Yesus, Aku Percaya Kepada-Mu, pesta Kerahiman Ilahi pada Hari Minggu pertama sesudah Paskah, Koronka kepada Kerahiman Ilahi dan doa Jam Kerahiman Ilahi.
3. Mengilhami Kerasulan Kerahiman Ilahi yang mewajibkan diri memberitakan dan memohon kerahiman ilahi bagi dunia sambil mengusahakan kesempurnaan dengan cara yang ditunjuk oleh Sr. Faustina, yaitu sikap mengandalkan Allah seperti anak kecil, yang terungkap dalam melaksanakan kehendak-Nya serta sikap penuh belas kasih terhadap setiap sesama.
            Buku Harian Sr. Faustina, yang atas perintah Yesus Kristus ia tulis selama empat tahun terakhir dalam hidupnya, adalah semacam catatan harian; dalam buku ini, penulis merekam kejadian-kejadian yang ia alami atau yang ia renungkan kembali terutama yang berkaitan dengan “perjumpaan-perjumpaan” jiwanya dengan Allah. Diperlukan suatu analisis saksama dan ilmiah atas buku harian ini untuk menarik darinya segala sesuatu yang dianggap hakiki dalam misinya.
            Analisis karya ini dilakukan oleh pakar teologi yang menonjol dan sangat disegani, Pastor Profesor Ignatius Rozycki, Pr. Suatu kesimpulan singkat dari karya ilmiah dan teologisnya diterbitkan dengan judul Kerahiman Ilahi: Ciri-ciri Dasariah Devosi kepada Kerahiman Ilahi, sedangkan teks lengkap tentang devosi ini terdapat dalam bukunya berjudul Devosi kepada Kerahiman Ilahi.
            Dibandingkan dengan karya teologis yang penting ini, semua terbitan terdahulu mengenai devosi Kerahiman Ilahi, yang disampaikan kepada kita oleh Sr. Faustina, tampak hanya berhubungan dengan beberapa unsurnya atau dengan hal-hal yang lebih sekunder. Misalnya, sebagai contoh, penekanan diberikan kepada Litani atau Novena kepada Kerahiman Ilahi, dengan mengesampingkan Jam Kerahiman.
            Pastor Rozycki menarik perhatian kita kepada kenyataan ini dengan berkata, “Sebelum kita sendiri sungguh-sungguh akrab dengan unsur-unsur khas devosi Kerahiman Ilahi, kita perlu memperhatikan bahwa di antara unsur-unsur itu tidak ditemukan novena atau litani yang dikenal dan digemari itu.”

            Alasan utama untuk memilih doa-doa dan praktik religius ini, dan bukan yang lain, sebagai bentuk-bentuk baru devosi Kerahiman Ilahi adalah janji-janji khusus yang dikaitkan dengannya; Tuhan Yesus berjanji akan memenuhinya asalkan orang sungguh mempraktikkannya dengan sikap berharap pada kebaikan dan berbelas kasih kepada sesamanya. Pastor Rozycki menunjukkan bahwa ada lima unsur dalam devosi kepada Kerahiman Ilahi.

No comments:

Post a Comment