Tuesday, February 9, 2016

GAMBAR YESUS YANG MAHARAHIM

Bentuk gambar ini diwahyukan dalam penglihatan yang dilami Sr. Faustina pada tanggal 22 Februari 1931, di dalam kamar biaranya di Plock. “Sore itu, ketika aku berada di dalam kamarku, aku melihat Tuhan Yesus berpakaian jubah putih. Tangan kanan-Nya terangkat seperti sikap memberi berkat, sedangkan tangan kiri-Nya menyentuh jubahnya pada bagian dada. Dari balik jubah itu, terpancarlah dua sinar besar: yang satu berwarna merah dan yang lain berwarna pucat. ... Tidak lama kemudian Tuhan berkata kepadaku, ‘Lukislah sebuah gambar tepat seperti yang engkau lihat ini, dengan tulisan di bawahnya: Yesus, Aku Percaya Kepada-Mu’!” (BH, 47). “Aku menghendaki agar gambar itu .... diberkati secara meriah pada hari Minggu pertama sesudah Paskah; Hari Minggu itu harus menjadi Pesta Kerahiman” (BH, 49).
            Karena alasan ini, isi gambar ini sangat erat terkait dengan liturgi Hari Minggu kedua Paskah. Pada hari ini, Gereja membaca Injil Yohanes tentang Kristus yang bangkit yang menampakkan diri di Ruang Atas dan tentang penetapan Sakramen Tobat (Yoh 20: 19-29). Oleh karena itu, gambar ini menampilkan Juru Selamat yang bangkit dari antara orang mati, yang membawa damai sejahtera kepada manusia melalui pengampunan dosa berkat sengsara dan kematian-Nya di salib.
            Pancaran darah dan air yang mengalir dari Hati yang ditikam dengan tombak (tidak terlihat dalam gambar) dan goresan-goresan akibat luka-luka penyaliban mengingatkan kita akan peristiwa Jumat Agung (Yoh 19: 17-18; 33-37). Maka gambar Juru Selamat yang Maharahim ini memadukan dua peristiwa Injil yang secara paling jelas mengungkapkan kepenuhan kasih Allah bagi umat manusia.
            Kedua berkas sinar adalah unsur mencolok dari Gambar Yesus yang Maharahim. Tuhan Yesus, ketika ditanyai mengenai arti kedua sinar itu, menjelaskan, “Sinar pucat melambangkan air yang menguduskan jiwa-jiwa. Sinar merah melambangkan darah yang memberikan kehidupan kepada jiwa-jiwa. ...Berbahagialah orang yang bernaung dalam kedua sinar ini” (BH, 299). Sakramen Baptis dan Sakramen Tobat memurnikan jiwa. Sakramen Ekaristi menyediakan makanan secara sangat melimpah. Dengan demikian, kedua sinar itu melambangkan sakramen-sakramen kudus dan segala rahmat Roh Kudus, yang simbol biblisnya adalah air, sebagaimana Perjanjian Baru antara Allah dan manusia diikat dalam Darah Kristus.
            Gambar Yesus yang Maharahim itu sering kali disebut “Gambar Kerahiman Ilahi,” yang memang tepat karena persis dalam misteri Paskah, Kristus sang kasih Allah kepada umat manusia dinyatakan secara paling ekspisit.
            Gambar ini tidak hanya mengungkapkan Kerahiman Ilahi, tetapi juga menjadi tanda untuk mengingatkan kewajiban kristiani, yakni berserah kepada Allah dan aktif mengasihi sesama. Berkat kehendak Kristus, gambar ini disertai tulisan “Yesus, Aku Percaya Kepada-Mu.” Yesus juga menjelaskan, “Gambar itu dimaksudkan untuk mengingatkan orang akan tuntutan-tuntutan kerahiman-Ku sebab bahkan iman yang paling kuat pun akan sia-sia kalau tidak disertai dengan perbuatan” (BH, 742).

            Kepada orang yang menghormati gambar ini sebagaimana dijelaskan di atas, yakni dengan didasari sikap mengandalkan dan mengamalkan belas kasih, Tuhan kita memberikan janji-janji khusus, yakni keselamatan kekal, kemajuan pesat di jalan kesempurnaan kristiani, rahmat kematian yang bahagia, dan segala rahmat lain yang akan diminta kepada-Nya dengan penuh pengharapan. “Melalui Gambar itu, Aku akan memberikan banyak rahmat kepada jiwa-jiwa; oleh karena itu, biarlah setiap jiwa mendapat kesempatan untuk menghampirinya” (BH, 570).

No comments:

Post a Comment