(1201)
Tetapi, kali ini aku merasa kesehatanku begitu buruk sehingga aku harus tinggal
terbaring di tempat tidur. Aku merasakan sakit yang sangat nyeri di seluruh
dadaku; aku bahkan tidak mampu menggerakkan tanganku. Pada suatu malam, aku
harus berbaring tanpa bergerak sama sekali, sampai-sampai aku merasa bahwa
kalau aku bergerak, segala sesuatu dalam paru-paruku akan terkoyak. Malam itu,
serasa tiada akhir. Aku menyatukan diriku dengan Yesus yang tersalib, dan aku
berdoa kepada Bapa surgawi atas nama orang-orang berdosa. Orang berkata bahwa
penyakit paru-paru tidak menyebabkan rasa sakit yang sedemikian nyeri, tetapi
aku terus-menerus merasakan sakit yang nyeri itu. Kesehatanku sudah sedemikian
buruk sehingga aku harus tetap tinggal di tempat tidur, dan Suster N berkata
bahwa aku tidak akan sembuh sebab iklim di Rabka tidak baik untuk setiap orang
sakit.
(1202) Hari
ini, aku bahkan tidak dapat mengikuti misa kudus atau menyambut komuni kudus.
Tetapi, di tengah penderitaan-penderitaan raga dan jiwa, aku terus mengulangi
perkataanku, “Kiranya terjadilah kehendak
Tuhan. Aku tahu bahwa kemurahan-Mu tidak mengenal batas.” Kemudian, aku
mendengar seorang malaikat yang melagukan seluruh riwayat hidupku dan segala
sesuatu yang tercakup di dalamnya. Aku sangat heran, tetapi hatiku diteguhkan.
(1203)
Santo Yosef mendesak aku untuk memiliki devosi yang tetap kepadanya. Ia sendiri
menyuruh aku mendaraskan tiga doa [Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan] dan Memorare (Ingatlah) sekali setiap hari.
Ia memandangku dengan sangat ramah dan membuat aku tahu betapa banyaknya ia
mendukung karya [kerahiman] ini. Ia telah menjanjikan kepadaku bantuan dan
perlindungan istimewa. Setiap hari, aku mendaraskan doa-doa yang ia minta, dan
aku merasakan perlindungan istimewa darinya.
1 Agustus
1937. Rekoleksi Satu Hari.
(1204)
Suatu rekoleksi penderitaan. O Yesus, pada hari-hari penderitaan ini, aku tidak
mampu berdoa apa pun. Himpitan pada raga dan jiwaku semakin meningkat. O
Yesusku, Engkau sungguh menyaksikan bahwa kesehatan anak-Mu ini semakin surut.
Aku tidak memaksa diriku lebih lanjut, tetapi hanya menyerahkan kehendakku
kepada kehendak Yesus. O Yesus, Engkau selalu menyertai aku.
(1205)
Ketika aku pergi ke pangkuan dosa, aku bahkan tidak tahu bagaimana keadaan
jiwaku pada saat itu dan berkata kepadaku, “Bagaimana
pun juga, engkau berada di jalan menuju keselamatan; engkau berada di jalan
yang benar, tetapi Allah dapat membiarkan jiwamu dalam kegelapan dan kekelaman
ini sampai kematian, dan terang masa lalu tidak pernah bisa kembali. Tetapi,
dalam segala sesuatu, serahkanlah dirimu kepada kehendak Allah.”
(1206) Hari
ini, aku memulai suatu novena kepada Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
untuk tiga ujud: pertama, agar aku
dapat bertemu dengan Pastor Dr.Sopocko; kedua,
agar Allah mempercepat pelaksanaan karya-Nya; dan ketiga, untuk ujud negeriku.
(1207) 10
Agustus. Hari ini, aku kembali ke Krakow, ditemani seorang suster. Jiwaku
terhimpit oleh penderitaan. Aku terus-menerus menyatukan diri dengan Dia lewat
suatu penyerahan kehendak. Ia adalah kuasa dan kekuatanku.
(1208)
Terpujilah Engkau, o Allah, atas segala sesuatu yang Engkau kirimkan kepadaku.
Tidak ada suatu pun di bawah matahari terjadi tanpa kehendak-Mu. Aku tidak
dapat menyelami rahasia-rahasia-Mu dalam kaitan dengan diriku, tetapi aku
menempelkan bibirku erat-erat pada piala yang Kauberikan kepadaku.
(1209)
Yesus, Engkau Andalanku.
Novena
Kerahiman Ilahi yang diperintahkan Yesus supaya kutulis dan kulaksanakan
sebelum Pesta Kerahiman Ilahi. Novena ini dimulai pada Jumat Agung.
“Aku
menghendaki agar selama sembilan hari ini engkau membawa jiwa-jiwa ke mata air
kerahiman-Ku supaya mereka menimba dari sana kekuatan dan kesegaran serta
rahmat apa pun yang mereka butuhkan dalam menghadapi kerasnya hidup dan,
khususnya, pada saat kematian. Setiap hari, hendaknya engkau mengantar
sekelompok jiwa yang berbeda kepada Hati-Ku. Hendaknya engkau membenamkan mereka
di dalam lautan kerahiman-Ku, dan Aku akan membawa semua jiwa ini masuk ke
rumah Bapa-Ku. Engkau akan melakukan ini dalam kehidupan ini dan dalam
kehidupan yang akan datang. Aku tidak akan menolak apa pun dari jiwa yang
engkau bawa ke mata air kerahiman-Ku. Demi kekuatan Sengsara-Ku yang pedih,
setiap hari hendaknya engkau minta kepada Bapa-Ku rahmat bagi jiwa-jiwa ini.”
Aku
menjawab, “Yesus, aku tidak tahu
bagaimana melaksanakan novena ini atau jiwa-jiwa mana yang lebih dulu harus
kubawa kepada Hati-Mu yang mahamurah.” Yesus menjawab bahwa Ia akan
memberitahukan kepadaku jiwa-jiwa mana yang setiap hari harus kubawa kepada
Hati-Nya.
HARI PERTAMA
(1210) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa, dan
benamkanlah mereka ke dalam samudra kerahiman-Ku. Dengan cara ini, engkau akan
menghibur Aku dalam jurang kepedihan yang disebabkan oleh hilangnya jiwa-jiwa.”
(1211) Ya
Yesus yang maharahim, sedari hakikat-Mu, Engkau mengasihani dan mengampuni
kami. Janganlah memperhitungkan dosa-dosa kami, tetapi perhatikanlah keyakinan
kami akan kebaikan-Mu yang tak terbatas. Terimalah kami semua dalam Hati-Mu
yang maharahim, dan jangan pernah membiarkan kami pergi dari-Nya untuk selamanya.
Semua ini kami mohon demi kasih yang menyatukan diri-Mu dengan Bapa dan Roh
Kudus.
Oh,
Kerahiman Ilahi yang mahakuasa, dan keselamatan orang-orang berdosa, Engkau
adalah samudra kerahiman dan belas kasih; Engkau membantu semua orang yang
dengan rendah hati memohon pertolongan-Mu.
Bapa yang
kekal, dengan tatapan mata-Mu yang penuh kerahiman, pandanglah seluruh umat
manusia, khususnya orang-orang berdosa yang malang, semua yang direngkuh dalam
Hati Yesus yang maharahim. Demi Sengsara-Nya yang pedih, tunjukkanlah
kerahiman-Mu yang mahakuasa untuk selama-lamanya. Amin.
HARI KEDUA
(1212) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa para imam dan kaum religius, dan benamkanlah
mereka dalam kerahiman-Ku yang tak terhingga. Merekalah yang memberi-Ku
kekuatan untuk menanggung Sengsara-Ku yang pahit. Lewat mereka, laksana lewat
saluran-saluran, kerahiman-Ku mengalir kepada umat manusia.”
(1213)
Yesus yang maharahim, sumber segala kebaikan, tingkatkanlah rahmat-Mu di dalam
diri kami supaya kami dapat melaksanakan dengan pantas karya-karya kerahiman,
dan supaya semua yang melihat kami dapat memuliakan Bapa Kerahiman yang ada di
surga.
Mata air
kasih Allah ada di dalam hati yang murni, terbenam dalam Samudra Kerahiman,
bersinar laksana bintang-bintang, cemerlang laksana fajar.
Bapa yang
kekal, dengan tatapan mata-Mu yang maharahim, pandanglah himpunan orang-orang
terpilih yang bekerja di kebun anggur-Mu; pandanglah jiwa-jiwa para imam dan
kaum religius; dan limpahilah mereka dengan kekuatan berkat-Mu. Dalam Hati
Putra-Mu, mereka direngkuh; demi kasih Hati-Nya, berikanlah kepada mereka
kekuatan dan terang-Mu supaya mereka dapat menuntun orang lain di jalan menuju
keselamatan dan dengan sesuara memuji kerahiman-Mu yang tidak terbatas
sepanjang segala abad. Amin.
HARI KETIGA
(1214) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku semua jiwa yang saleh dan setia, dan benamkan mereka
dalam lautan kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini memberikan penghiburan kepada-Ku di
sepanjang Jalan Salib. Mereka adalah tetes penghiburan di tengah lautan
kepahitan.”
(1215) Yesus
yang maharahim, dari khazanah kerahiman-Mu, Engkau memberikan rahmat yang
berlimpah ruah kepada semua orang. Perkenankanlah kami tinggal di dalam Hati-Mu
yang maharahim dan jangan biarkan kami pernah terlepas dari sana untuk
selamanya. Semua ini kami mohon kepada-Mu demi kasih-Mu yang paling mengagumkan
terhadap Bapa surgawi yang membuat Hati-Ku sedemikian bernyala-nyala.
Mukjizat-mukjizat
kerahiman sungguh tak terselami. Baik orang berdosa maupun orang benar tidak
akan memahaminya. Setiap kali Engkau memandang kami dengan penuh belas kasih,
Engkau menarik kami lebih erat kepada kasih-Mu.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim kepada jiwa-jiwa yang setia,
sebagai harta pusaka Putra-Mu. Demi Sengsara-Nya yang pedih, limpahkanlah
berkat-Mu kepada mereka, dan dengan perlindungan-Mu yang lestari, rengkuhlah
mereka. Dengan demikian, mereka tidak pernah akan gagal dalam olah kasih dan
tidak pernah akan kehilangan harta iman yang kudus; sebaliknya, bersama segenap
paduan para malaikat dan para kudus, mereka akan memuliakan kerahiman-Mu yang
tak terbatas sepanjang segala abad. Amin.
HARI KEEMPAT
(1216) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum
mengenal Aku. Dalam Sengsara-Ku yang pedih, Aku juga memikirkan mereka, dan
semangat mereka di masa depan meneguhkan Hati-Ku. Benamkanlah mereka dalam
lautan kerahiman-Ku.”
(1217) Ya
Yesus yang Maharahim, Engkau adalah Terang seluruh dunia. Terimalah dalam
Hati-Mu yang Maharahim jiwa orang-orang yang tidak beriman, yang belum mengenal
Engkau. Biarlah sinar rahmat-Mu menerangi mereka sehingga mereka pun, bersama
kami, dapat mengagungkan kerahiman-Mu yang mengagumkan; dan jangan biarkan
mereka tersingkir dari kediaman Hati-Mu yang Maharahim.
Kiranya
sinar kasih-Mu menerangi jiwa-jiwa yang berada dalam kegelapan; buatlah
jiwa-jiwa ini mengenal Engkau dan bersama dengan kami memuji kerahiman-Mu.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa orang-orang yang
tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Engkau, tetapi sudah direngkuh
dalam Hati Yesus yang Maharahim. Tariklah mereka kepada terang Injil. Jiwa-jiwa
ini belum tahu betapa besarnya kebahagiaan orang yang mengasihi Engkau.
Berikanlah rahmat-Mu kepada mereka, agar mereka pun dapat mengagungkan
kerahiman-Mu yang mahamurah sepanjang segala abad. Amin.
HARI KELIMA
(1218) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa orang-orang yang sesat dan memisahkan diri dari
Gereja, dan benamkanlah mereka dalam lautan kerahiman-Ku. Setiap kali mereka
mencabik-cabik Tubuh dan Hati-Ku, yakni Gereja-Ku, Aku merasakan Sengsara yang
pedih. Begitu mereka kembali kepada kesatuan dengan Gereja, luka-luka-Ku
menjadi sembuh, dan dengan cara ini mereka meringankan Sengsara-Ku.”
Bahkan bagi
mereka yang sudah mengoyakkan busana kesatuan-Mu, arus kerahiman-Mu yang
mahakuasa, oh Allah, dapat mengantar jiwa-jiwa ini keluar dari kesesatan.
(1219)
Yesus yang Maharahim, Sang Kebaikan itu sendiri, Engkau tidak pernah menutup
terang-Mu bagi mereka yang memintanya dari-Mu. Sambutlah jiwa-jiwa para bidah
dan orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja dalam naungan Hati-Mu yang
maharahim. Dengan terang-Mu, tariklah mereka ke dalam kesatuan Gereja, dan
jangan biarkan mereka memisahkan diri dari Hati-Mu yang Maharahim; tetapi
perkenankanlah mereka pun menyembah kerahiman-Mu yang mahamurah.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa para bidah
dan orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja; dengan berkeras hati di dalam
kesesatan-kesesatan mereka telah menyia-nyiakan berkat-Mu dan menyalahgunakan
rahmat-Mu. Janganlah memandang kesalahan-kesalahan mereka, tetapi pandanglah
kasih Putra-Mu sendiri, dan pandanglah juga Sengsara-Nya yang pedih, yang Ia
jalani demi mereka karena mereka pun memuliakan kerahiman-Mu yang agung
sepanjang segala masa. Amin.
HARI KEENAM
(1220) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa
anak-anak kecil, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini
paling menyerupai Hati-Ku. Di saat Aku menjalani sakratulmaut yang pedih,
mereka menguatkan Aku. Aku melihat mereka sebagai malaikat di bumi, yang akan
berjaga di dekat semua altar-Ku. Ke atas mereka, Aku mencurahkan seluruh
limpahan rahmat. Hanya jiwa-jiwa yang rendah hati yang dapat menerima rahmat-Ku.
Dengan kerahiman-Ku Aku mengasihi jiwa-jiwa yang rendah hati.”
(1221)
Yesus yang Maharahim, Engkau sendiri telah berkata, “Belajarlah dari-Ku sebab
Aku ini lemah lembut dan rendah hati.” Terimalah dalam kediaman Hati-Mu yang
maharahim semua jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa anak-anak
kecil. Jiwa-jiwa ini membuat surga terpesona, dan mereka adalah kesayangan Bapa
surgawi. Mereka ibarat rangkaian bunga yang harum mewangi di hadapan takhta
Allah; Allah sendiri bersukacita atas keharuman mereka. Jiwa-jiwa ini memiliki
kediaman lestari di dalam Hati-Mu yang maharahim, dan tak henti-hentinya mereka
melagukan madah kasih serta kerahiman.
(1222)
Suatu jiwa yang sungguh lemah lembut dan rendah hati sudah menghirup udara
Firdaus di bumi, dan karena keharuman orang yang rendah hati, Sang Pencipta
sendiri bersukacita.
(1223) Bapa
yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa yang
lemah lembut dan rendah hati, serta kepada jiwa anak-anak kecil, yang dihimpun
di dalam Hati Yesus yang Maharahim. Jiwa-jiwa ini paling menyerupai Putra-Mu.
Keharuman mereka membubung dari bumi dan mencapai takhta-Mu sendiri. Bapa yang
maharahim dan mahabaik, berkat kasih-Mu terhadap jiwa-jiwa ini dan berkat
kesukaan yang Engkau nikmati karena mereka, aku mohon kepada-Mu: berkatilah
seluruh dunia, agar semua jiwa bersama-sama melambungkan madah kerahiman-Mu
sepanjang segala abad. Amin.
HARI KETUJUH
(1224) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang secara khusus menghormati dan memuliakan
kerahiman-Ku, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling
menderita karena menyaksikan Sengsara-Ku, dan mereka masuk paling dalam ke
dalam Roh-Ku. Mereka adalah gambar yang hidup dari Hati-Ku yang Maharahim.
Dalam kehidupan yang akan datang, jiwa-jiwa ini akan bersinar dengan
kecemerlangan istimewa. Tidak seorang pun dari mereka akan terjerumus ke dalam
api neraka. Secara istimewa, Aku akan membela setiap orang dari mereka pada
saat kematiannya.”
(1225)
Yesus yang Maharahim, Hati-Mu adalah Sang Kasih itu sendiri. Terimalah ke dalam
kediaman Hati-Mu yang Maharahim jiwa orang-orang yang secara istimewa
mengagungkan kerahiman-Mu dan menghormati keagungannya. Karena kekuatan Allah
sendiri, jiwa-jiwa ini sungguh perkasa. Di tengah segala penindasan dan
penderitaan, mereka melangkah maju penuh kepercayaan akan kerahiman-Mu.
Jiwa-jiwa ini bersatu dengan Dikau dan memikul seluruh umat manusia pada bahu
mereka. Jiwa-jiwa ini tidak akan dihakimi dengan kejam tetapi pada saat
ajalnya, mereka akan direngkuh oleh kerahiman-Mu.
Jiwa yang
memuji kebaikan Tuhan, dikasihi oleh-Nya secara istimewa. Ia selalu dekat
dengan mata air yang hidup dan menimba rahmat dari Kerahiman Ilahi.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa yang
memuliakan dan menghormati sifat-Mu yang paling tinggi, yakni kerahiman-Mu yang
taiada tara, dan yang dihimpun dalam Hati Yesus yang maharahim. Jiwa-jiwa ini
adalah Injil yang hidup; tangan mereka penuh dengan karya kerahiman, dan roh
mereka, yang meluap-luap dengan sukacita, melambungkan kidung kerahiman
kepada-Mu, o Yang Mahatinggi! Aku mohon, ya Allah: tunjukkanlah kerahiman-Mu
kepada mereka sesuai dengan harapan dan kepercayaan mereka kepada-Mu. Dalam
diri mereka, biarlah digenapi janji-janji Yesus bagi mereka, “Jiwa-jiwa
yang menghormati kerahiman-Ku yang tiada tara akan Kubela sebagai kemuliaan-Ku
sendiri sepanjang hayat mereka, khususnya pada saat kematian mereka.”
HARI KEDELAPAN
(1226) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang dipenjarakan di Purgatorium, dan
benamkanlah mereka dalam lubuk kerahiman-Ku. Biarlah banjir Darah-Ku
menyejukkan mereka yang kepanasan. Semua jiwa ini sangat Kukasihi. Mereka
sedang melunasi hukuman-Ku yang adil. Engkau memiliki kekuatan untuk
meringankan mereka. Ambillah segala indulgensi dari khazanah Gereja-Ku dan
persembahkanlah semua itu demi mereka. Oh, kalau saja engkau tahu siksaan yang
mereka derita, engkau akan terus-menerus mempersembahkan bagi mereka kemurahan
hati dan melunasi utang mereka kepada keadilan-Ku.”
(1227)
Yesus yang Maharahim, Engkau sendiri telah berkata bahwa Engkau menginginkan
kerahiman; aku membawa ke kediaman Hati-Mu yang Maharahim jiwa-jiwa yang sangat
Engkau kasihi, tetapi sekaligus harus melunasi hukuman yang dijatuhkan oleh
keadilan-Mu. Semoga aliran Darah dan Air yang memancar dari Hati-Mu memadamkan
nyala api yang memurnikan itu, supaya di tempat itu pun kuasa kerahiman-Mu
dapat dimuliakan.
Dari panas
Purgatorium yang mengerikan, naiklah suatu rintihan kepada kerahiman-Mu, dan
dalam aliran darah bercampur air mereka menerima penghiburan, kesegaran,
kelegaan.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang menerita di
Purgatorium, yang direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Berkat Sengsara
Putra-Mu yang pedih, dan demi semua kepahitan yang melanda Jiwa Yesus yang
mahakudus, aku mohon kepada-Mu, sudilah menyatakan kerahiman-Mu kepada
jiwa-jiwa yang sedang Engkau pandang dengan mata-Mu yang adil. Pandanglah
mereka hanya melalui luka-luka Yesus, Putra-Mu yang terkasih; karena kami
sungguh percaya bahwa di sini tidak ada batas untuk kebaikan dan kemurahan-Mu.
HARI KESEMBILAN
(1228) “Hari
ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, dan benamkanlah mereka di
dalam lubuk kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling nyeri melukai Hati-Ku. Karena
jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini, jiwa-Ku merasakan kejijikan yang paling
mengerikan di Taman Getsemani. Merekalah yang menyebabkan Aku berseru kepada Bapa,
‘Bapa, ambillah piala ini dari-Ku, kalau ini memang kehendak-Mu!’ Bagi mereka,
harapan terakhir untuk selamat adalah berlari kepada kerahiman-Ku.”
(1229)
Yesus yang Maharahim, Engkau adalah Sang Kerahiman itu sendiri. Aku membawa
jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini ke kemah Hati-Mu yang Maharahim. Dalam api
kasih-Mu yang paling murni ini, biarlah jiwa-jiwa yang beku ini, yang seperti
mayat ini, yang dipenuhi dengan kejijikan ini, dapat dihidupkan kembali. O
Yesus yang Maharahim, tunjukkanlah kerahiman-Mu yang mahakuasa dan tariklah
mereka ke dalam nyala kasih-Mu; limpahkanlah atas mereka karunia kasih yang
kudus karena bagi kuasa-Mu tidak ada hal yang mustahil.
Api dan es
tak dapat berpadu; entah api yang mati, entah es yang leleh. Tetapi berkat kerahiman-Mu,
o Allah, Engkau dapat memulihkan dalam diri semua orang apa saja yang sudah
hilang.
Bapa yang
kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, yang
bagaimana pun sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Bapa Kerahiman,
berkat Sengsara Putra-Mu yang pedih dan berkat sakratulmaut-Nya selama tiga jam
di kayu salib, aku mohon kepada-Mu: Biarlah mereka pun memuliakan lubuk
kerahiman-Mu ...
(1230) O
hari yang kekal, o hari yang begitu lama dirindukan, dengan damba dan dahaga,
mataku mencari-cari engkau. Tak lama lagi kasih akan menggoyakkan selubung, dan
engkau akan tampak sebagai hari keselamatanku.
O hari yang
paling indah, saat yang tiada bandingnya, saat untuk pertama kalinya aku akan
melihat Allahku, Mempelai jiwaku dan Tuhan para tuan, saat ketakutan tidak akan
membelenggu jiwaku.
O hari yang
paling semarak, o hari yang paling cemerlang, saat jiwa akan mengenal Allah
dalam kemahakuasaan-Nya, dan membenamkan diri sepenuhnya dalam kasih-Nya,
sambil menyadari bahwa kepapaan pembuangan sudah berakhir.
O hari yang
membahagiakan, o hari yang mulia, saat hatiku akan bernyala bagi-Mu dengan api
abadi; meski sekarang aku merasakan kehadiran-Mu namun masih terselubung, di
balik hidup dan kematian, o Yesus, Engkaulah pesona dan kesukaanku.
O hari yang
kudambakan sepanjang hayatku, sembari menantikan Engkau, o Allah, karena hanya
Engkalah yang aku rindukan. Engkaulah satu-satunya milik hatiku; semua yang
lain adalah semu.
O hari
kesukaan, hari kebahagiaan abadi, Allah yang Mahaagung, Mempelaiku yang
terkasih, Engkau tahu tidak suatu pun akan memuaskan hati yang masih perawan.
Pada Hati-Mu yang mesra, tatapan mataku bertumpu.
[Akhir Buku
Harian Jilid 3]
No comments:
Post a Comment