Friday, January 8, 2016

Dairi St.Faustina: 1201 - 1230


(1201) Tetapi, kali ini aku merasa kesehatanku begitu buruk sehingga aku harus tinggal terbaring di tempat tidur. Aku merasakan sakit yang sangat nyeri di seluruh dadaku; aku bahkan tidak mampu menggerakkan tanganku. Pada suatu malam, aku harus berbaring tanpa bergerak sama sekali, sampai-sampai aku merasa bahwa kalau aku bergerak, segala sesuatu dalam paru-paruku akan terkoyak. Malam itu, serasa tiada akhir. Aku menyatukan diriku dengan Yesus yang tersalib, dan aku berdoa kepada Bapa surgawi atas nama orang-orang berdosa. Orang berkata bahwa penyakit paru-paru tidak menyebabkan rasa sakit yang sedemikian nyeri, tetapi aku terus-menerus merasakan sakit yang nyeri itu. Kesehatanku sudah sedemikian buruk sehingga aku harus tetap tinggal di tempat tidur, dan Suster N berkata bahwa aku tidak akan sembuh sebab iklim di Rabka tidak baik untuk setiap orang sakit.
(1202) Hari ini, aku bahkan tidak dapat mengikuti misa kudus atau menyambut komuni kudus. Tetapi, di tengah penderitaan-penderitaan raga dan jiwa, aku terus mengulangi perkataanku, “Kiranya terjadilah kehendak Tuhan. Aku tahu bahwa kemurahan-Mu tidak mengenal batas.” Kemudian, aku mendengar seorang malaikat yang melagukan seluruh riwayat hidupku dan segala sesuatu yang tercakup di dalamnya. Aku sangat heran, tetapi hatiku diteguhkan.
(1203) Santo Yosef mendesak aku untuk memiliki devosi yang tetap kepadanya. Ia sendiri menyuruh aku mendaraskan tiga doa [Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan] dan Memorare (Ingatlah) sekali setiap hari. Ia memandangku dengan sangat ramah dan membuat aku tahu betapa banyaknya ia mendukung karya [kerahiman] ini. Ia telah menjanjikan kepadaku bantuan dan perlindungan istimewa. Setiap hari, aku mendaraskan doa-doa yang ia minta, dan aku merasakan perlindungan istimewa darinya.
1 Agustus 1937. Rekoleksi Satu Hari.
(1204) Suatu rekoleksi penderitaan. O Yesus, pada hari-hari penderitaan ini, aku tidak mampu berdoa apa pun. Himpitan pada raga dan jiwaku semakin meningkat. O Yesusku, Engkau sungguh menyaksikan bahwa kesehatan anak-Mu ini semakin surut. Aku tidak memaksa diriku lebih lanjut, tetapi hanya menyerahkan kehendakku kepada kehendak Yesus. O Yesus, Engkau selalu menyertai aku.
(1205) Ketika aku pergi ke pangkuan dosa, aku bahkan tidak tahu bagaimana keadaan jiwaku pada saat itu dan berkata kepadaku, “Bagaimana pun juga, engkau berada di jalan menuju keselamatan; engkau berada di jalan yang benar, tetapi Allah dapat membiarkan jiwamu dalam kegelapan dan kekelaman ini sampai kematian, dan terang masa lalu tidak pernah bisa kembali. Tetapi, dalam segala sesuatu, serahkanlah dirimu kepada kehendak Allah.”
(1206) Hari ini, aku memulai suatu novena kepada Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga untuk tiga ujud: pertama, agar aku dapat bertemu dengan Pastor Dr.Sopocko; kedua, agar Allah mempercepat pelaksanaan karya-Nya; dan ketiga, untuk ujud negeriku.
(1207) 10 Agustus. Hari ini, aku kembali ke Krakow, ditemani seorang suster. Jiwaku terhimpit oleh penderitaan. Aku terus-menerus menyatukan diri dengan Dia lewat suatu penyerahan kehendak. Ia adalah kuasa dan kekuatanku.
(1208) Terpujilah Engkau, o Allah, atas segala sesuatu yang Engkau kirimkan kepadaku. Tidak ada suatu pun di bawah matahari terjadi tanpa kehendak-Mu. Aku tidak dapat menyelami rahasia-rahasia-Mu dalam kaitan dengan diriku, tetapi aku menempelkan bibirku erat-erat pada piala yang Kauberikan kepadaku.
(1209) Yesus, Engkau Andalanku.
Novena Kerahiman Ilahi yang diperintahkan Yesus supaya kutulis dan kulaksanakan sebelum Pesta Kerahiman Ilahi. Novena ini dimulai pada Jumat Agung.
“Aku menghendaki agar selama sembilan hari ini engkau membawa jiwa-jiwa ke mata air kerahiman-Ku supaya mereka menimba dari sana kekuatan dan kesegaran serta rahmat apa pun yang mereka butuhkan dalam menghadapi kerasnya hidup dan, khususnya, pada saat kematian. Setiap hari, hendaknya engkau mengantar sekelompok jiwa yang berbeda kepada Hati-Ku. Hendaknya engkau membenamkan mereka di dalam lautan kerahiman-Ku, dan Aku akan membawa semua jiwa ini masuk ke rumah Bapa-Ku. Engkau akan melakukan ini dalam kehidupan ini dan dalam kehidupan yang akan datang. Aku tidak akan menolak apa pun dari jiwa yang engkau bawa ke mata air kerahiman-Ku. Demi kekuatan Sengsara-Ku yang pedih, setiap hari hendaknya engkau minta kepada Bapa-Ku rahmat bagi jiwa-jiwa ini.”
Aku menjawab, “Yesus, aku tidak tahu bagaimana melaksanakan novena ini atau jiwa-jiwa mana yang lebih dulu harus kubawa kepada Hati-Mu yang mahamurah.” Yesus menjawab bahwa Ia akan memberitahukan kepadaku jiwa-jiwa mana yang setiap hari harus kubawa kepada Hati-Nya.
HARI PERTAMA
(1210) “Hari ini, bawalah kepada-Ku seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa, dan benamkanlah mereka ke dalam samudra kerahiman-Ku. Dengan cara ini, engkau akan menghibur Aku dalam jurang kepedihan yang disebabkan oleh hilangnya jiwa-jiwa.”
(1211) Ya Yesus yang maharahim, sedari hakikat-Mu, Engkau mengasihani dan mengampuni kami. Janganlah memperhitungkan dosa-dosa kami, tetapi perhatikanlah keyakinan kami akan kebaikan-Mu yang tak terbatas. Terimalah kami semua dalam Hati-Mu yang maharahim, dan jangan pernah membiarkan kami pergi dari-Nya untuk selamanya. Semua ini kami mohon demi kasih yang menyatukan diri-Mu dengan Bapa dan Roh Kudus.
Oh, Kerahiman Ilahi yang mahakuasa, dan keselamatan orang-orang berdosa, Engkau adalah samudra kerahiman dan belas kasih; Engkau membantu semua orang yang dengan rendah hati memohon pertolongan-Mu.
Bapa yang kekal, dengan tatapan mata-Mu yang penuh kerahiman, pandanglah seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa yang malang, semua yang direngkuh dalam Hati Yesus yang maharahim. Demi Sengsara-Nya yang pedih, tunjukkanlah kerahiman-Mu yang mahakuasa untuk selama-lamanya. Amin.
HARI KEDUA
(1212) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa para imam dan kaum religius, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku yang tak terhingga. Merekalah yang memberi-Ku kekuatan untuk menanggung Sengsara-Ku yang pahit. Lewat mereka, laksana lewat saluran-saluran, kerahiman-Ku mengalir kepada umat manusia.”
(1213) Yesus yang maharahim, sumber segala kebaikan, tingkatkanlah rahmat-Mu di dalam diri kami supaya kami dapat melaksanakan dengan pantas karya-karya kerahiman, dan supaya semua yang melihat kami dapat memuliakan Bapa Kerahiman yang ada di surga.
Mata air kasih Allah ada di dalam hati yang murni, terbenam dalam Samudra Kerahiman, bersinar laksana bintang-bintang, cemerlang laksana fajar.
Bapa yang kekal, dengan tatapan mata-Mu yang maharahim, pandanglah himpunan orang-orang terpilih yang bekerja di kebun anggur-Mu; pandanglah jiwa-jiwa para imam dan kaum religius; dan limpahilah mereka dengan kekuatan berkat-Mu. Dalam Hati Putra-Mu, mereka direngkuh; demi kasih Hati-Nya, berikanlah kepada mereka kekuatan dan terang-Mu supaya mereka dapat menuntun orang lain di jalan menuju keselamatan dan dengan sesuara memuji kerahiman-Mu yang tidak terbatas sepanjang segala abad. Amin.
HARI KETIGA
(1214) “Hari ini, bawalah kepada-Ku semua jiwa yang saleh dan setia, dan benamkan mereka dalam lautan kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini memberikan penghiburan kepada-Ku di sepanjang Jalan Salib. Mereka adalah tetes penghiburan di tengah lautan kepahitan.”
(1215) Yesus yang maharahim, dari khazanah kerahiman-Mu, Engkau memberikan rahmat yang berlimpah ruah kepada semua orang. Perkenankanlah kami tinggal di dalam Hati-Mu yang maharahim dan jangan biarkan kami pernah terlepas dari sana untuk selamanya. Semua ini kami mohon kepada-Mu demi kasih-Mu yang paling mengagumkan terhadap Bapa surgawi yang membuat Hati-Ku sedemikian bernyala-nyala.
Mukjizat-mukjizat kerahiman sungguh tak terselami. Baik orang berdosa maupun orang benar tidak akan memahaminya. Setiap kali Engkau memandang kami dengan penuh belas kasih, Engkau menarik kami lebih erat kepada kasih-Mu.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim kepada jiwa-jiwa yang setia, sebagai harta pusaka Putra-Mu. Demi Sengsara-Nya yang pedih, limpahkanlah berkat-Mu kepada mereka, dan dengan perlindungan-Mu yang lestari, rengkuhlah mereka. Dengan demikian, mereka tidak pernah akan gagal dalam olah kasih dan tidak pernah akan kehilangan harta iman yang kudus; sebaliknya, bersama segenap paduan para malaikat dan para kudus, mereka akan memuliakan kerahiman-Mu yang tak terbatas sepanjang segala abad. Amin.
HARI KEEMPAT
(1216) “Hari ini, bawalah kepada-Ku orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Aku. Dalam Sengsara-Ku yang pedih, Aku juga memikirkan mereka, dan semangat mereka di masa depan meneguhkan Hati-Ku. Benamkanlah mereka dalam lautan kerahiman-Ku.”
(1217) Ya Yesus yang Maharahim, Engkau adalah Terang seluruh dunia. Terimalah dalam Hati-Mu yang Maharahim jiwa orang-orang yang tidak beriman, yang belum mengenal Engkau. Biarlah sinar rahmat-Mu menerangi mereka sehingga mereka pun, bersama kami, dapat mengagungkan kerahiman-Mu yang mengagumkan; dan jangan biarkan mereka tersingkir dari kediaman Hati-Mu yang Maharahim.
Kiranya sinar kasih-Mu menerangi jiwa-jiwa yang berada dalam kegelapan; buatlah jiwa-jiwa ini mengenal Engkau dan bersama dengan kami memuji kerahiman-Mu.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Engkau, tetapi sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Tariklah mereka kepada terang Injil. Jiwa-jiwa ini belum tahu betapa besarnya kebahagiaan orang yang mengasihi Engkau. Berikanlah rahmat-Mu kepada mereka, agar mereka pun dapat mengagungkan kerahiman-Mu yang mahamurah sepanjang segala abad. Amin.
HARI KELIMA
(1218) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa orang-orang yang sesat dan memisahkan diri dari Gereja, dan benamkanlah mereka dalam lautan kerahiman-Ku. Setiap kali mereka mencabik-cabik Tubuh dan Hati-Ku, yakni Gereja-Ku, Aku merasakan Sengsara yang pedih. Begitu mereka kembali kepada kesatuan dengan Gereja, luka-luka-Ku menjadi sembuh, dan dengan cara ini mereka meringankan Sengsara-Ku.”
Bahkan bagi mereka yang sudah mengoyakkan busana kesatuan-Mu, arus kerahiman-Mu yang mahakuasa, oh Allah, dapat mengantar jiwa-jiwa ini keluar dari kesesatan.
(1219) Yesus yang Maharahim, Sang Kebaikan itu sendiri, Engkau tidak pernah menutup terang-Mu bagi mereka yang memintanya dari-Mu. Sambutlah jiwa-jiwa para bidah dan orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja dalam naungan Hati-Mu yang maharahim. Dengan terang-Mu, tariklah mereka ke dalam kesatuan Gereja, dan jangan biarkan mereka memisahkan diri dari Hati-Mu yang Maharahim; tetapi perkenankanlah mereka pun menyembah kerahiman-Mu yang mahamurah.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa para bidah dan orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja; dengan berkeras hati di dalam kesesatan-kesesatan mereka telah menyia-nyiakan berkat-Mu dan menyalahgunakan rahmat-Mu. Janganlah memandang kesalahan-kesalahan mereka, tetapi pandanglah kasih Putra-Mu sendiri, dan pandanglah juga Sengsara-Nya yang pedih, yang Ia jalani demi mereka karena mereka pun memuliakan kerahiman-Mu yang agung sepanjang segala masa. Amin.
HARI KEENAM
(1220) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa anak-anak kecil, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling menyerupai Hati-Ku. Di saat Aku menjalani sakratulmaut yang pedih, mereka menguatkan Aku. Aku melihat mereka sebagai malaikat di bumi, yang akan berjaga di dekat semua altar-Ku. Ke atas mereka, Aku mencurahkan seluruh limpahan rahmat. Hanya jiwa-jiwa yang rendah hati yang dapat menerima rahmat-Ku. Dengan kerahiman-Ku Aku mengasihi jiwa-jiwa yang rendah hati.”
(1221) Yesus yang Maharahim, Engkau sendiri telah berkata, “Belajarlah dari-Ku sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati.” Terimalah dalam kediaman Hati-Mu yang maharahim semua jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa anak-anak kecil. Jiwa-jiwa ini membuat surga terpesona, dan mereka adalah kesayangan Bapa surgawi. Mereka ibarat rangkaian bunga yang harum mewangi di hadapan takhta Allah; Allah sendiri bersukacita atas keharuman mereka. Jiwa-jiwa ini memiliki kediaman lestari di dalam Hati-Mu yang maharahim, dan tak henti-hentinya mereka melagukan madah kasih serta kerahiman.
(1222) Suatu jiwa yang sungguh lemah lembut dan rendah hati sudah menghirup udara Firdaus di bumi, dan karena keharuman orang yang rendah hati, Sang Pencipta sendiri bersukacita.
(1223) Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa yang lemah lembut dan rendah hati, serta kepada jiwa anak-anak kecil, yang dihimpun di dalam Hati Yesus yang Maharahim. Jiwa-jiwa ini paling menyerupai Putra-Mu. Keharuman mereka membubung dari bumi dan mencapai takhta-Mu sendiri. Bapa yang maharahim dan mahabaik, berkat kasih-Mu terhadap jiwa-jiwa ini dan berkat kesukaan yang Engkau nikmati karena mereka, aku mohon kepada-Mu: berkatilah seluruh dunia, agar semua jiwa bersama-sama melambungkan madah kerahiman-Mu sepanjang segala abad. Amin.
HARI KETUJUH
(1224) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang secara khusus menghormati dan memuliakan kerahiman-Ku, dan benamkanlah mereka dalam kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling menderita karena menyaksikan Sengsara-Ku, dan mereka masuk paling dalam ke dalam Roh-Ku. Mereka adalah gambar yang hidup dari Hati-Ku yang Maharahim. Dalam kehidupan yang akan datang, jiwa-jiwa ini akan bersinar dengan kecemerlangan istimewa. Tidak seorang pun dari mereka akan terjerumus ke dalam api neraka. Secara istimewa, Aku akan membela setiap orang dari mereka pada saat kematiannya.”
(1225) Yesus yang Maharahim, Hati-Mu adalah Sang Kasih itu sendiri. Terimalah ke dalam kediaman Hati-Mu yang Maharahim jiwa orang-orang yang secara istimewa mengagungkan kerahiman-Mu dan menghormati keagungannya. Karena kekuatan Allah sendiri, jiwa-jiwa ini sungguh perkasa. Di tengah segala penindasan dan penderitaan, mereka melangkah maju penuh kepercayaan akan kerahiman-Mu. Jiwa-jiwa ini bersatu dengan Dikau dan memikul seluruh umat manusia pada bahu mereka. Jiwa-jiwa ini tidak akan dihakimi dengan kejam tetapi pada saat ajalnya, mereka akan direngkuh oleh kerahiman-Mu.
Jiwa yang memuji kebaikan Tuhan, dikasihi oleh-Nya secara istimewa. Ia selalu dekat dengan mata air yang hidup dan menimba rahmat dari Kerahiman Ilahi.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang maharahim kepada jiwa-jiwa yang memuliakan dan menghormati sifat-Mu yang paling tinggi, yakni kerahiman-Mu yang taiada tara, dan yang dihimpun dalam Hati Yesus yang maharahim. Jiwa-jiwa ini adalah Injil yang hidup; tangan mereka penuh dengan karya kerahiman, dan roh mereka, yang meluap-luap dengan sukacita, melambungkan kidung kerahiman kepada-Mu, o Yang Mahatinggi! Aku mohon, ya Allah: tunjukkanlah kerahiman-Mu kepada mereka sesuai dengan harapan dan kepercayaan mereka kepada-Mu. Dalam diri mereka, biarlah digenapi janji-janji Yesus bagi mereka, “Jiwa-jiwa yang menghormati kerahiman-Ku yang tiada tara akan Kubela sebagai kemuliaan-Ku sendiri sepanjang hayat mereka, khususnya pada saat kematian mereka.”
HARI KEDELAPAN
(1226) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang dipenjarakan di Purgatorium, dan benamkanlah mereka dalam lubuk kerahiman-Ku. Biarlah banjir Darah-Ku menyejukkan mereka yang kepanasan. Semua jiwa ini sangat Kukasihi. Mereka sedang melunasi hukuman-Ku yang adil. Engkau memiliki kekuatan untuk meringankan mereka. Ambillah segala indulgensi dari khazanah Gereja-Ku dan persembahkanlah semua itu demi mereka. Oh, kalau saja engkau tahu siksaan yang mereka derita, engkau akan terus-menerus mempersembahkan bagi mereka kemurahan hati dan melunasi utang mereka kepada keadilan-Ku.”
(1227) Yesus yang Maharahim, Engkau sendiri telah berkata bahwa Engkau menginginkan kerahiman; aku membawa ke kediaman Hati-Mu yang Maharahim jiwa-jiwa yang sangat Engkau kasihi, tetapi sekaligus harus melunasi hukuman yang dijatuhkan oleh keadilan-Mu. Semoga aliran Darah dan Air yang memancar dari Hati-Mu memadamkan nyala api yang memurnikan itu, supaya di tempat itu pun kuasa kerahiman-Mu dapat dimuliakan.
Dari panas Purgatorium yang mengerikan, naiklah suatu rintihan kepada kerahiman-Mu, dan dalam aliran darah bercampur air mereka menerima penghiburan, kesegaran, kelegaan.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang menerita di Purgatorium, yang direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Berkat Sengsara Putra-Mu yang pedih, dan demi semua kepahitan yang melanda Jiwa Yesus yang mahakudus, aku mohon kepada-Mu, sudilah menyatakan kerahiman-Mu kepada jiwa-jiwa yang sedang Engkau pandang dengan mata-Mu yang adil. Pandanglah mereka hanya melalui luka-luka Yesus, Putra-Mu yang terkasih; karena kami sungguh percaya bahwa di sini tidak ada batas untuk kebaikan dan kemurahan-Mu.
HARI KESEMBILAN
(1228) “Hari ini, bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, dan benamkanlah mereka di dalam lubuk kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini paling nyeri melukai Hati-Ku. Karena jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini, jiwa-Ku merasakan kejijikan yang paling mengerikan di Taman Getsemani. Merekalah yang menyebabkan Aku berseru kepada Bapa, ‘Bapa, ambillah piala ini dari-Ku, kalau ini memang kehendak-Mu!’ Bagi mereka, harapan terakhir untuk selamat adalah berlari kepada kerahiman-Ku.”
(1229) Yesus yang Maharahim, Engkau adalah Sang Kerahiman itu sendiri. Aku membawa jiwa-jiwa yang suam-suam kuku ini ke kemah Hati-Mu yang Maharahim. Dalam api kasih-Mu yang paling murni ini, biarlah jiwa-jiwa yang beku ini, yang seperti mayat ini, yang dipenuhi dengan kejijikan ini, dapat dihidupkan kembali. O Yesus yang Maharahim, tunjukkanlah kerahiman-Mu yang mahakuasa dan tariklah mereka ke dalam nyala kasih-Mu; limpahkanlah atas mereka karunia kasih yang kudus karena bagi kuasa-Mu tidak ada hal yang mustahil.
Api dan es tak dapat berpadu; entah api yang mati, entah es yang leleh. Tetapi berkat kerahiman-Mu, o Allah, Engkau dapat memulihkan dalam diri semua orang apa saja yang sudah hilang.
Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu kepada jiwa-jiwa yang suam-suam kuku, yang bagaimana pun sudah direngkuh dalam Hati Yesus yang Maharahim. Bapa Kerahiman, berkat Sengsara Putra-Mu yang pedih dan berkat sakratulmaut-Nya selama tiga jam di kayu salib, aku mohon kepada-Mu: Biarlah mereka pun memuliakan lubuk kerahiman-Mu ...
(1230) O hari yang kekal, o hari yang begitu lama dirindukan, dengan damba dan dahaga, mataku mencari-cari engkau. Tak lama lagi kasih akan menggoyakkan selubung, dan engkau akan tampak sebagai hari keselamatanku.
O hari yang paling indah, saat yang tiada bandingnya, saat untuk pertama kalinya aku akan melihat Allahku, Mempelai jiwaku dan Tuhan para tuan, saat ketakutan tidak akan membelenggu jiwaku.
O hari yang paling semarak, o hari yang paling cemerlang, saat jiwa akan mengenal Allah dalam kemahakuasaan-Nya, dan membenamkan diri sepenuhnya dalam kasih-Nya, sambil menyadari bahwa kepapaan pembuangan sudah berakhir.
O hari yang membahagiakan, o hari yang mulia, saat hatiku akan bernyala bagi-Mu dengan api abadi; meski sekarang aku merasakan kehadiran-Mu namun masih terselubung, di balik hidup dan kematian, o Yesus, Engkaulah pesona dan kesukaanku.
O hari yang kudambakan sepanjang hayatku, sembari menantikan Engkau, o Allah, karena hanya Engkalah yang aku rindukan. Engkaulah satu-satunya milik hatiku; semua yang lain adalah semu.
O hari kesukaan, hari kebahagiaan abadi, Allah yang Mahaagung, Mempelaiku yang terkasih, Engkau tahu tidak suatu pun akan memuaskan hati yang masih perawan. Pada Hati-Mu yang mesra, tatapan mataku bertumpu.
[Akhir Buku Harian Jilid 3]

No comments:

Post a Comment